Duet Anak Bapak, Rifat Sungkar & Mayka Tercepat Kejurnas Sprint Rally 2025 Semarang

JADWALBALAP.COM, SEMARANG – Rifat Sungkar kembali mencuri perhatian publik otomotif Tanah Air. Namun kali ini bukan karena aksi ekstremnya di lintasan reli, melainkan karena langkah menyentuh yang ia ambil sebagai seorang ayah.
Dalam Putaran 5 Kejurnas Sprint Rally 2025 yang berlangsung pada 18–19 Oktober di Sirkuit POJ City, Semarang, Rifat turun berlaga bersama putranya, El Mayka Sungkar, yang dipercaya menjadi navigator.
Bukan ajang hiburan keluarga semata, keikutsertaan mereka berdua menjadi simbol nyata regenerasi dunia reli Indonesia sejak usia dini.
Rifat mengaku keputusan itu lahir dari keinginan sederhana untuk memperkenalkan dunia reli kepada keluarga, terutama kepada sang anak.
“Tujuan saya mengajak Mayka ikut reli adalah untuk memperkenalkan dunia reli ke keluarga. Dia memang pernah mencoba gokar untuk basic di balapan, tapi karena saya besar di reli, saya ingin mendekatkan dia ke dunia reli,” ujar Rifat.
Baginya, menumbuhkan minat pada usia dini adalah investasi jangka panjang, karena semakin banyak generasi muda yang mulai tertarik dengan reli dan butuh pembinaan sejak dini untuk memiliki masa depan yang kuat di dunia otomotif.
Ia percaya bahwa pembinaan tidak hanya soal kecepatan atau kemampuan mengemudi, tetapi juga tentang membentuk fondasi karakter dan pemahaman dasar yang akan menopang perjalanan karier di masa depan.
“Saya ingin menciptakan regenerasi reli yang berkelanjutan. Jadi bukan mulai dari umur remaja, melainkan sejak usia dini, bahkan sebelum remaja. Bagaimana caranya menumbuhkan minat supaya mereka punya dasar yang kuat, itu yang penting,” tambahnya.
Yang mengejutkan, bakat El Mayka ternyata melampaui ekspektasi. Rifat mengaku kagum saat menyadari kemampuan orientasi jalan, ketepatan dalam membuat pacenote, dan sensitivitas terhadap jarak yang dimiliki putranya.
“Bakat Mayka luar biasa. Kita sendiri baru sadar bahwa dia punya kemampuan orientasi jalan yang sangat baik, akurasi dalam membuat pacenote juga tinggi, dan sensitif terhadap jarak. Kemampuan seperti itu tidak muncul begitu saja, biasanya butuh jam terbang tinggi. Tapi Mayka memang terlahir berbakat,” ungkap Rifat dengan rasa bangga.
Hasilnya pun berbicara. Turun di Kelas R2, duet ayah dan anak ini berhasil menjadi yang tercepat di Grup R, yang mencakup kelas R1, R2, dan R3. Dengan catatan waktu 19 menit 44,0 detik, mereka berhasil menjadi juara meski hanya menggunakan mobil berteknologi sederhana bermesin karburator 2000cc.
Bagi Rifat, pencapaian itu bukanlah tujuan utama. Ia bahkan mengaku tidak memasang target apa pun dalam lomba pertama mereka berdua.
“Sebetulnya, saya mengajak Mayka karena ingin memberikan sebuah journey untuk menuju prestasi lebih tinggi secara bertahap. Result bagus hanya bonus. Tapi ternyata hasilnya jauh di atas harapan saya. Dia sendiri begitu serius dalam menjalani balapan ini,” katanya.
Menariknya, perjalanan Mayka di dunia olahraga tidak dimulai dari otomotif. Sebelumnya ia sempat aktif di dunia gokar, namun kemudian beralih ke sepak bola.
Bakatnya di lapangan hijau bahkan sempat membawanya terpilih bermain di Abu Dhabi, mewakili Indonesia setelah melalui proses seleksi ketat. Dari sana, Rifat menyadari bahwa putranya adalah sosok yang kompetitif dan memiliki semangat belajar tinggi, sifat yang kini terbukti berguna di lintasan reli.
Bagi Rifat, pengalaman balapan bersama sang anak membawa makna yang jauh lebih besar daripada sekadar podium.
“Saya merasakan pengalaman yang sangat spesial saat balapan bersama Mayka. Ada rasa bangga sekaligus haru karena ternyata dia bisa memahami dan menikmati prosesnya,” tutupnya dengan senyum bangga.
Langkah Rifat Sungkar dan El Mayka Sungkar ini menjadi lebih dari sekadar catatan kemenangan di dunia reli. Ia adalah kisah tentang warisan semangat, dedikasi, dan cinta terhadap olahraga otomotif yang diteruskan dari ayah kepada anak.
Sebuah pesan bahwa regenerasi sejati tidak hanya dibangun lewat pembinaan formal, tetapi juga lewat teladan dan kebersamaan di dalam keluarga.fey

