Club GatheringModification

Ketika Mesin Waktu Terhenti di Honda Culture Indonesia Vol.2

Ketika Mesin Waktu Terhenti di Honda Culture Indonesia Vol.2
Kalau ini namanya festival budaya otomotif, khususnya Honda yang tak lekang dimakan jaman.

JADWALBALAP.COM, JAKARTA – Begitu aku melangkah masuk ke area CIBIS Park pada 15 November 2025, satu hal langsung terlintas di kepalaku. Honda Culture Indonesia Vol.2 bukan lagi sekadar acara, melainkan fenomena budaya otomotif terbesar tahun ini.

Roadshow di sepuluh kota memang sudah memberikan gambaran besarnya antusiasme, tetapi melihat ribuan orang berkumpul di satu tempat membuatku benar-benar merasakan bahwa inilah the biggest car meet in 2025 dan aku merasa beruntung menjadi bagian dari momen itu.

Saat berjalan memasuki Main Zone, rasa kagum sulit kutahan. Di hadapanku berdiri Honda S500, S800, Civic Estilo Mugen, Prelude, hingga NSX NA1.

Mobil-mobil lintas generasi itu bukan hanya cantik dipandang, tetapi juga membuktikan satu hal yang tetap konsisten sepanjang perjalanan Honda, yaitu performa yang timeless. Mobil-mobil ini tidak hanya dipamerkan, tetapi benar-benar hidup, masih bertenaga, dan masih siap melaju di jalan.

Melihat mobil klasik berdampingan dengan Civic FL5 Mugen dan model-model terbaru membuatku sadar bahwa evolusi Honda bukan tentang meninggalkan masa lalu, tetapi mengajaknya maju bersama menuju masa depan.

Setiap mobil komunitas yang hadir seolah membawa kisah pemiliknya. Ada yang telah dirawat lebih dari dua dekade, ada yang baru dimiliki beberapa tahun tetapi sudah menjadi bagian penting dari hidup mereka.

Dari cerita-cerita itu, aku memahami satu hal penting. Reliability Honda bukan sekadar slogan, tetapi kenyataan yang dialami langsung oleh para pemiliknya.

Banyak yang bercerita bagaimana mesin tetap stabil, irit, dan mudah dirawat meski usianya sudah lama. Di sanalah aku mengerti mengapa komunitas Honda menjadi yang terbesar di Indonesia. Ketika sebuah mobil dapat dipercaya selama puluhan tahun, wajar jika hubungan emosional tumbuh begitu kuat.

Keramaian di sekitarku bukan hanya datang dari suara mesin, tetapi juga dari kreativitas yang mengalir di tiap sudut acara. Aku melihat anak-anak muda bermain skateboard, fotografer mencari momen terbaik, musik dari Diskopantera dan Diskoria yang membuat orang menari, hingga keluarga-keluarga yang datang menikmati berbagai aktivitas.

Honda Culture terasa seperti festival budaya, bukan hanya car meet. Tempat ini menggabungkan gaya hidup, seni, dan teknologi dalam satu ruang besar yang relevan bagi generasi apa pun.

Ketika Mesin Waktu Terhenti di Honda Culture Indonesia Vol.2
Hanya disini menemui item rare macam Honda S500, S800, Civic Estilo Mugen, Prelude, hingga NSX NA1.

Aku juga menyempatkan diri melihat Step WGN dan pengalaman elektrifikasi Honda yang ditampilkan di Relax Zone. Di sana aku merasa bahwa Honda tidak hanya mengingat masa lalu, tetapi juga mengajak pengunjung melihat masa depan.

Ketika kulihat dyno test di Culture Zone, aku semakin yakin bahwa performa Honda tidak hanya hidup dalam cerita nostalgia. Performa itu nyata, terukur, dan konsisten.

Karakter seperti inilah yang membuat Honda bertahan dan dicintai lebih dari lima puluh tahun di Indonesia. Momen yang paling menyentuh bagiku adalah ketika kulihat kanvas besar berisi tanda tangan dari sepuluh kota roadshow.

Di situ aku benar-benar merasakan bagaimana pengguna Honda memiliki ikatan kuat satu sama lain. Honda bukan hanya brand, tetapi bagian dari perjalanan hidup banyak orang.

Mungkin itu alasan sederhana namun bermakna mengapa pengguna Honda sering saling menyapa dengan lampu hazard di jalan. Ada rasa kebersamaan yang terbangun dari pengalaman panjang bersama mobil yang dapat diandalkan.

Saat malam tiba dan musik penutup mulai dimainkan, aku berdiri di tengah keramaian dan menyadari sesuatu. Honda Culture Indonesia Vol.2 menjadi acara otomotif terbesar tahun 2025 bukan hanya karena jumlah pengunjungnya, tetapi karena ia merayakan hubungan manusia dan mesin yang tidak lekang oleh waktu.

Performa Honda yang timeless, reliability yang membuatnya dipercaya lintas generasi, dan komunitas yang tumbuh bukan karena tren tetapi karena pengalaman nyata.

Ketika aku melangkah keluar dari area acara malam itu, aku membawa pulang satu keyakinan. Honda tidak hanya hadir di jalanan, tetapi hidup dalam budaya, cerita, dan generasi. Dan aku baru saja menyaksikan perayaan terbesarnya tahun ini.fey