Sensasi Kawasaki W175 Injeksi Meluncur Turun Puncak Sebelum Banjir itu Datang

Jadwalbalap.com – Medio Februari mendung menggulung langit Puncak Bogor tak menyurut kami untuk ngegas Kawasaki W175 L versi Injeksi(27/2). Kebetulan lagi on the duty for review dengan banyak brand,salah satu Kawasaki W175 L ini join.
Kesempatan ini kami langsung mencoba dengan kondisi jalan licin setelah hujan dan turunan, ini pas untuk mengetes Kawasaki W175 L retro mengusung mesin 177 cc namun dengan pendekatan yang lebih modern salah satunya sistem injeksinya.
Meski tampak serupa dengan W175 SE (Café Racer), secara teknis W175 L punya cukup banyak perbedaan yang membuatnya terasa lebih mantap saat dikendarai. Unit ini masih diimpor secara utuh dari India, negeri Prindavan.
Wheelbase yang lebih panjang 45 mm membuat karakter berkendaranya lebih stabil, terutama di kecepatan tinggi atau saat melibas tikungan.
Bobot pun naik menjadi 135 kg, bertambah 11 kg dibanding versi SE, namun tetap terasa proporsional karena distribusinya cukup seimbang.
Sistem injeksi menggantikan karburator, membawa respons mesin yang lebih halus dan efisien. Di atas kertas, mesin ini menghasilkan tenaga 12,8 dk pada 7.500 rpm dan torsi 13,2 Nm pada 6.000 rpm—cukup untuk mendorong motor ini menaklukkan turunan seperti di kebun teh Gunung Mas ke jalur Cipayung tanpa kehilangan napas.

Yang paling terasa saat berkendara adalah sistem pengeremannya. Rem cakram depan 270 mm dengan kaliper dua piston dari Bybre terasa sangat pakem.
Uji rem mendadak pun menunjukkan kerja ABS yang sigap, mencegah roda depan selip di permukaan licin. Kombinasi ini memberi rasa percaya diri lebih saat menghadapi kondisi jalan yang tidak menentu.
Ban bawaan dari CEAT dengan profil klasik—80/100-17 di depan dan 100/90-17 di belakang—tidak hanya memperkuat aura retronya, tapi juga menawarkan grip yang cukup mumpuni untuk harian.
Meski dijual terbatas dengan harga Rp 35,9 juta, W175 L berhasil memikat hati dengan keseimbangan antara gaya klasik dan fitur modern.
Kabar bahwa model ini akan dirakit lokal (CKD) oleh PT Kawasaki Motor Indonesia selepas Lebaran memberi harapan bahwa motor ini akan lebih mudah diakses, baik dari sisi harga maupun layanan purna jual.
Overall kami merasakan tidak jauh beda dengan tipe lawas, sempat terjadi tarikan ngempos saat memindahkan gigi. Tapi gejala itu tak lama, mungkin mesin belum panas atau vikositas oli belum maksimal.
Setelah tes turunan Kawak Injeksi itu, hujan deras dan banjir melanda Puncak hingga Gubernur Jawa Barat-Dedi Mulyadi murka kemudian membongkar Hibisc Fantasy Land dan Eiger Adventure Puncak. Dan itu terakhir kali melihat 2 tempat wisata tersebut saat melintas turun.fey