Marco Bezzecchi Finish ke-3, Aprilia Berjaya di Philip Island

JADWALBALAP.COM, AUSTRALIA – Sirkuit Phillip Island kembali menjadi saksi dari kisah bersejarah di dunia balap motor. Di lintasan yang dikelilingi angin laut dan cuaca yang kerap berubah, Aprilia Racing menegaskan diri sebagai kekuatan besar di MotoGP. Hari itu bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang ketangguhan, strategi, dan sportivitas tinggi.
Marco Bezzecchi tampil begitu matang sepanjang balapan. Ia memulai dari posisi kedua di grid, langsung melesat ke depan di tikungan pertama, dan memimpin jalannya lomba dengan penuh kendali. Namun perjalanan menuju podium tidak semudah itu.
Dua penalti long lap akibat insiden di seri sebelumnya di Indonesia membuatnya harus berjuang lebih keras. Setelah menjalani penalti, Bezzecchi sempat melorot ke posisi keenam.
Tetapi bukannya menyerah, pembalap asal Italia itu justru menunjukkan karakter sejati seorang pejuang. Lap demi lap ia menyalip lawan-lawannya dengan ketenangan dan presisi, hingga akhirnya menyentuh garis finis di posisi ketiga.
Hasil itu menjadi podium ke dua belas bagi Bezzecchi sepanjang musim ini. Catatan impresif yang melengkapi deretan prestasinya, termasuk kemenangan di Silverstone serta kemenangan sprint di Australia, Mandalika, dan Misano.
Seusai balapan, Bezzecchi tidak bisa menyembunyikan kepuasannya. Ia mengakui bahwa semua berjalan sesuai strategi yang telah disusun bersama tim.
Mengambil posisi depan sejak awal, menjaga ritme, dan menjalani penalti tanpa kehilangan banyak waktu. “Saya sempat berpikir hanya bisa finis keempat,” ujarnya, “tapi begitu melihat jarak mulai menipis, saya terus menekan sampai akhir. Semua ini hasil kerja luar biasa tim saya.”
Sementara itu, Lorenzo Savadori yang turun menggantikan Jorge Martín juga menunjukkan semangat yang luar biasa.
Meski belum sepenuhnya pulih dari cedera setelah kecelakaan di sesi kualifikasi pertama, ia tetap mampu menuntaskan balapan dengan stabil dan finis di posisi keenam belas.
“Balapan kali ini sangat berat secara fisik,” ungkapnya. “Tubuh saya masih terasa nyeri, tapi saya senang bisa memberikan hasil yang konsisten untuk tim. Kemenangan ke tiga ratus ini adalah momen besar untuk Aprilia, dan saya bangga bisa menjadi bagian darinya.”
Sorotan terbesar hari itu datang dari Raúl Fernández, pembalap tim Trackhouse MotoGP yang juga menunggangi motor Aprilia.
Ia mencatat kemenangan perdananya di kelas utama sekaligus menghadirkan kemenangan Grand Prix ke tiga ratus bagi Aprilia Racing.
Sebuah angka yang tidak hanya mewakili deretan trofi, tetapi juga perjalanan panjang penuh dedikasi dari pabrikan asal Noale, Italia.
Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, menyebut hari itu sebagai babak bersejarah. “Kemenangan ke tiga ratus ini menjadi bukti bahwa Aprilia adalah pabrikan Eropa tersukses di dunia balap,” katanya.
“Pencapaian ini lahir dari kerja keras semua orang di Noale, dari para teknisi hingga pembalap, yang tidak pernah berhenti berinovasi. Meraih tonggak ini di sirkuit legendaris seperti Phillip Island, bersama Raúl dan tim Trackhouse, adalah sesuatu yang luar biasa. Dan Marco, dengan balapan yang nyaris sempurna, telah menunjukkan kedewasaan dan mental juara sejati.”
Di bawah langit biru Australia yang berangin, Aprilia Racing menulis bab baru dalam sejarahnya. Tiga ratus kemenangan Grand Prix menjadi simbol semangat tanpa henti, keberanian menghadapi risiko, dan tekad untuk selalu lebih cepat dari kemarin.
Hari itu, Phillip Island bukan sekadar tempat berlangsungnya balapan, melainkan panggung di mana semangat Italia berpadu dengan kejayaan dunia balap modern.fey

