Grind Boys, Dari Bangku SMA ke Dunia Modifikasi

JADWALBALAP.COM, TANGERANG – Persahabatan tiga orang ini bermula lebih dari dua dekade lalu, saat mereka masih duduk di bangku SMA. Gofar Hilman, Rico Lubis, dan Mahesa Yuwanda (Wancoy) awalnya hanya tiga remaja biasa yang suka nongkrong, bercanda, dan berbagi mimpi.
Tak ada yang menyangka, puluhan tahun kemudian, mereka akan kembali satu frekuensi dalam dunia yang sama yaitu dunia modifikasi mobil.
Mereka menamakan diri Grind Boys, sebuah nama yang menggambarkan semangat “grind” adalah kerja keras, tawa, dan perjalanan tanpa henti. Dulu mereka sering menghabiskan waktu malam hanya untuk ngobrol tentang musik, kehidupan, atau sekadar nongkrong di parkiran.
Kini, parkiran itu berubah jadi bengkel modifikasi tempat mereka mengutak-atik mesin, mengganti velg, dan memilih warna cat.Bagi Gofar Hilman, dunia otomotif bukan hal baru. Ia sudah lama dikenal sebagai sosok yang aktif di komunitas mobil dan modifikasi.
Namun bagi Rico dan Wancoy, pengalaman ini sepenuhnya baru. Melalui proyek mereka “Grindboys: New Boys on The Wheels”, keduanya menantang diri untuk belajar dari nol mulai dari mengenal suspensi, velg, hingga gaya modifikasi yang mencerminkan karakter masing-masing.

Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Banyak malam dihabiskan di bengkel, banyak tawa tercipta dari kesalahan kecil, dan tak sedikit momen frustrasi ketika hasil belum sesuai harapan.
Tapi justru dari situ, rasa kompak dan persahabatan lama itu tumbuh lebih kuat. Mereka saling melengkapi, Gofar dengan pengetahuan dan pengalaman, Rico dengan ide liar dan rasa ingin tahu, Wancoy dengan selera dan spontanitasnya.
Puncak dari petualangan ini terjadi di Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025 di ICE BSD. Untuk pertama kalinya, tiga mobil modifikasi hasil kerja keras mereka dipamerkan di depan publik. Setiap mobil punya cerita tentang karakter, perjalanan, dan persahabatan yang tak lekang waktu.
Booth mereka menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi. Bukan hanya karena mobilnya keren, tapi karena ada cerita persahabatan yang nyata di baliknya.
Grind Boys berhasil membuktikan bahwa modifikasi bukan hanya soal mesin dan tampilan, tapi juga soal kebersamaan, proses belajar, dan kenangan lama yang hidup kembali di tengah dentuman suara knalpot.
Kini, setelah sukses di IMX 2025, Grind Boys bertekad untuk terus melanjutkan perjalanan ini. Bagi mereka, ini baru permulaan. Dari sahabat SMA hingga menjadi “anak modif” baru di kancah otomotif, Grind Boys membuktikan bahwa mimpi bisa terus hidup selama kita tidak berhenti untuk “grind”.fey

