3 Cara Rem yang Benar untuk Pemula Motor Matic

JADWALBALAP.COM, JAKARTA – Bagi banyak orang, sepeda motor matic menjadi pilihan pertama saat mulai berkendara. Mudah dikendarai, tanpa perpindahan gigi, dan terasa praktis untuk aktivitas harian di perkotaan.
Namun di balik kemudahannya, motor matic tetap menuntut pemahaman dasar keselamatan, terutama soal cara mengerem yang benar. Di lalu lintas kota seperti Jakarta dan Tangerang yang padat dan serba cepat, pengereman menjadi kunci utama keselamatan.
Sayangnya, masih banyak pengendara pemula yang menganggap remeh teknik ini. Menarik tuas rem secara spontan, hanya mengandalkan satu rem, atau mengerem mendadak tanpa memperhatikan kondisi sekitar kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Padahal, menurut praktisi keselamatan berkendara, etika dan teknik pengereman bisa dilatih sejak awal. “Pengereman punya peran sangat besar dalam mencegah kecelakaan. Cara kita mengerem bisa berdampak langsung pada keselamatan diri sendiri dan pengendara lain,” ujar Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS).
Bagi pemula pengguna motor matic, berikut tiga cara mengerem yang benar agar berkendara lebih aman dan nyaman.
1.Mulai dari Antisipasi, Bukan dari Rem
Kesalahan paling umum pemula adalah mengerem karena panik. Padahal, pengereman yang aman justru dimulai dari kemampuan membaca situasi jalan.
Saat berkendara, biasakan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Dengan jarak yang cukup, pengendara memiliki waktu reaksi lebih panjang untuk memperlambat laju motor secara bertahap, bukan mendadak.
Di jalan perkotaan, banyak kejadian tak terduga: kendaraan berhenti tiba-tiba, pejalan kaki menyeberang, hingga motor lain memotong jalur. Antisipasi yang baik membuat pengendara matic tidak perlu menarik rem secara kasar yang berisiko membuat motor kehilangan keseimbangan.
2.Gunakan Rem Depan dan Belakang Secara Seimbang
Motor matic memang terasa ringan dan mudah dikendalikan, tetapi bukan berarti aman jika hanya mengandalkan satu rem. Rem depan dan belakang memiliki fungsi yang saling melengkapi.
Rem depan berperan besar dalam mengurangi kecepatan, sementara rem belakang membantu menjaga kestabilan motor. Menggunakan salah satunya saja, apalagi secara tiba-tiba, bisa membuat motor selip atau kehilangan kontrol.
“Pengereman yang baik dan benar harus dilakukan dengan tenang, bertahap, dan menggunakan kombinasi rem depan serta belakang,” jelas Agus Sani.
Pemula juga perlu lebih berhati-hati saat kondisi jalan licin akibat hujan, marka jalan, atau permukaan aspal yang tidak rata. Menarik rem secara halus dan seimbang akan membantu motor tetap stabil.
3.Pikirkan Pengguna Jalan Lain
Mengerem bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal sikap berkendara. Banyak kecelakaan terjadi karena pengendara mengerem mendadak tanpa alasan jelas, sehingga mengejutkan kendaraan di belakang.
Sebagai pengguna motor matic pemula, penting untuk selalu memperhatikan spion sebelum memperlambat laju. Hindari kebiasaan memotong jalur lalu langsung mengerem, karena tindakan ini sangat berisiko memicu tabrakan beruntun.
Di lalu lintas yang heterogen, saling menghargai dan memberi ruang menjadi bagian dari budaya keselamatan berkendara.
Melalui kampanye keselamatan berkendara #Cari_aman, PT Wahana Makmur Sejati terus mengingatkan bahwa keselamatan bukan hanya soal keahlian mengendalikan motor, tetapi juga soal kebiasaan dan etika di jalan raya.
Bagi pemula pengguna motor matic, memahami cara mengerem yang benar adalah langkah awal yang sederhana namun berdampak besar. Karena pada akhirnya, berkendara aman bukan tentang siapa yang paling cepat sampai, melainkan siapa yang paling peduli—pada diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.fey

